Ada Efek Domino Film Asing Disetop

23 February 2011

JAKARTA – Sejak 17 Februari 2011, film asing dihentikan penayangannya di bioskop seluruh Indonesia. Namun penghentian ini memberikan efek domino di segala aspek.

“Saya di sini bukan hanya sebagai mantan kuasa hukum MPA, tapi menurut saya, kalau masalah ini berlarut-larut, maka akan merugikan kita seacara keseluruhan,” ungkap Donny A Sheyoputra kepada Okezone, Selasa (22/2/2011).

Disebutkannya, maksud pemerintah sebenarnya baik untuk menerapkan pajak bea masuk. Namun jika diterapkan sekarang ini, waktunya kurang tepat.

“Dalam kondisi sekarang, kayaknya kurang bijak. Karena ada efek dominonya,” tambahnya.

Efek domino itu salah satunya adalah mematikan industri bioksop Indonesia. Apalagi, menurut Donny, film Indonesia belum bisa menyamai kualitas film asing.

“Film itukan sebuah hiburan bagi masyarakat, di tengah kondisi himpitan ekonomi yang mencekik. Kalau tidak punya hiburan, maka masyarakat akan tambah sakit secara psikologis,” pungkasnya.

Efek domino yang dimaksud di antaranya adalah:

1. Ditjen Bea Cukai/Ditjen Pajak/Pemda/Pemkot akan kehilangan pendatan dan anggaran dari film impor sebesar 23,75 persen, bea masuk barang 15 persen, PPh hasil ekploitasi film impor 10-15 persen, dan pajak tontonan untuk kas pendapatan asli daerah (PAD).

2. Bioskop dengan sekitar 500 layarnya, sebagai pihak yang diberi hak untuk menayangkan film impor akan kehilangan pasokan ratusan judul film setiap tahun. Sementara film nasional baru mampu berproduksi 50-60 judul per tahun.

3. Dengan akan merosotnya jumlah penonton film impor ke bioskop, maka eksistensi bioskop di Indonesia akan terancam dan nasib 10 ribu karyawan serta keluarganya akan terancam. Selain itu, penonton film impor di Indonesia akan kehilangan hak mendapatkan informasi yang dilindungi UUD.

4. industri makanan dan minuman juga akan terkena dampak, serta jumlah kunjungan mal, serta lainnya.

Source: https://celebrity.okezone.com/read/2011/02/22/206/427663/ada-efek-domino-film-asing-disetop

Read More

menu